E- Clas Kuala Lumpur, Malaysia |
budakcomel wrote: ye tak ye jugak.. pandainya e-clas ni..so pilihla sendiri eh
Pandai tu tidak lerrrr.. bijak tu ada la ckit2... heee.. Kalau dah pilih tu diam2 jer laaa.. tak payah nak bagitau kat ruang forum ni pun... Nanti dibaca oleh orang2 yang seperti kajang prima tu.... abisss.... heee... BUDI AMALAN AKU SUCI HATI AKU SEJATI TUBUH BADAN AKU.. |
E- Clas Kuala Lumpur, Malaysia |
AHLI TASAUF wrote: MCM NIE LARH SUMA.... AKU AHLI BSS... TPI BKN PERSATUAN AKU ANDERGROUND... JGN HNYA AMALAN JER BUAT...SMBHYG LUPER... YG PLG PNTG SMBHYG,BRU BERKAT... JGN RIAK BHYA.... WASSALAM...
Betul 2. Saya sokong.. jangan kata solat tapi semua rukun Islam tu kena la buat. Cuma sikit jer tak berapa nak sokong.. Hal yang paling penting tu bukan sembahyang (Solat la tu agaknyer yer..), Yang paling penting dalam rukun Islam mestilah yang paling atas atau yang no 1 dalam rukun Islam tu... Yang kedua baru solat..dan seterusnyer 3, 4 dan 5. |
Since: Oct 08 Location hidden |
edy137 wrote: hamba tetap menggunakan nick edy137 walau di forum mane sekalipun.. jangan salah faham...
yo ko. sapa ek si lagendary137 kalau di short form kn jadi gak edy137 |
Since: Nov 08 Kuala Lumpur, Malaysia |
E- Clas wrote: Betul 2. Saya sokong.. jangan kata solat tapi semua rukun Islam tu kena la buat. Cuma sikit jer tak berapa nak sokong.. Hal yang paling penting tu bukan sembahyang (Solat la tu agaknyer yer..), Yang paling penting dalam rukun Islam mestilah yang paling atas atau yang no 1 dalam rukun Islam tu... Yang kedua baru solat..dan seterusnyer 3, 4 dan 5.
emmm betoi tu, agaknye baru baru nak belajar rukun islam kot.. emmm |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
kajang_prima wrote: apa yg nak dibudikan,disucikan dan disejatikan jika aqidah dan hancur...
aqidah itu hubungan kepercayaan diri seseorang dgn ilahi. tiada makhluk yang lain dapat menghukum aqidah seseorang dgn sebenar-benarnya kecuali allah s.w.t maha kuasa terhadap segalanya. |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
kajang_prima wrote: pekerti tidak mngikut syariaat yg dibawa rasulullah saw,kepercayaan yg tidak besandar pd allah, dan ilmu yang tidak sejati drp al quran dan sunnah...nafsu yg bersifat amarah,hati yg tidak beriman dan aqal yg tidak menjadikan agama sbg sandaran maka bss tiada ilmu,iman dan hikmah...
SELAGI KAMU TIDAK MERASA MAKA SELAGI ITU KAMU TIDAK MENGETAHUINYA |
|
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
aai66 wrote: yo ko. sapa ek si lagendary137 kalau di short form kn jadi gak edy137
bani adam itu punya banyak name yang sama namun pasti punya peribadi berbeza kerana allah jua yang maha mengetahui lagi maha bijaksana |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
“ Dan diantara manusia ada yang menyembah Allah ditepi (‘alaa harfin’), maka jika ia memperoleh kebaikan, merasa tenteramlah ia denganya dan jika dia ditimpa suatu bencana (fitnah), berbaliklah ia atas wajahnya, rugilah ia di dunia dan di akhirat. Demikian itulah kerugian yang nyata. Ia menyeru selain Allah, sesuatu yang tidak dapat memberi mudharat dan tidak dapat memberi manfaat padanya, demikian itu adalah kesesatan yang jauh. Ia menyeru sesuatu yang mudharatnya lebih dekat dari manfaatnya, sungguh (yang diserunya itu) adalah sejahat-jahat penolong dan sejahat-jahat kawan”. (Surat Al Hajj ayat 11 – 13).
Apabila seberkas cahaya diarahkan pada prisma yang jernih, maka keluarlah serangkaian warna yang berbeda-beda dan terlihat indah. Pada waktu hujan turun rintik-rintik dan matahari masih kelihatan bersinar, tetes-tetes air hujan akan bertindak sebagai prisma, hingga pada arah berlawanan akan muncul di langit lengkungan-lengkungan warna –warni yag disebut pelangi. Sehingga dikatakan pelangi merupakan spektrum warna dari cahaya matahari yang menembus prisma tetes air hujan. Budi pekerti dapat diibaratkan seberkas cahaya yang menembus prisma hati manusia, bila hati jernih yang dilewatinya maka muncullah spektrum perilaku yang mulia, tapi bila hati keruh yang bertindak sebagai prisma maka spektrum warna yang keluar akan berupa nuansa-nuansa sikap dan perbuatan yang rendah mutukualitasnya. Spektrum budi pekerti akan menampilkan diri sebagai tingkah laku, perangai, akhlak, watak kepribadian dan sikap hidup. Dalam urutan keutamaan, budi pekerti akan berada pada posisi ‘contoh keteladanan’, sebelum dinyatakan sebagai ‘mata pelajaran’ atau subyek hafalan yang diberi nilai tertentu. Betapa banyak penyesuaian yang harus dilakukan atas substansi dan silabus, yang memerlukan kesepakatan kaum pendidik, para ulama, orang tua dan anak didik, seandainya kita merujuk pada kondisi tahun ’50 an. Sesuatu yang memerlukan persiapan, metode dan penguasaan perubahan atas tata nilai kepribadian, etika, moral, kesusilaan yang nyaris pada saat ini tidak memiliki kriteria dan acuan yang jelas. Referensi yang diyakini umat Islam akan mampu mengangkat harkat kemanusiaan adalah budi pekerti yang dicontohkan dan diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau sendiri mengakui betapa berat tugas para pendidik dalam mengajarkan budi pekerti, karena sebelum melangkah masuk kelas atau ruang majelis harus sudah terbukti dan teruji keteladanan akhlak dan perilakunya. Betapa besar perhatian Rasulullah saw. terhadap para pendidik, dimana beliau bersabda, sebagaimana yang diungkapkan Ibnu Abbas ra.: “Sebaik-baik manusia dan sebaik-baik orang yang berjalan di permukaan bumi adalah para pendidik. Karena setiap ad-Din terancam pencemaran, merekalah yang meluruskannya kembali. Berikanlah sesuatu kepada mereka, tapi janganlah kalian jadikan sebagai upah buat mereka. Sekiranya seorang pendidik berkata kepada seorang anak:“bacalah Bismillahirrahmanirrahiim”, lantas anak itu membacanya, maka Allah swt. mencatat sebagai pembebasan bagi anak itu, pembebasan bagi pendidik itu, dan pembebasan kedua orang tuanya dari neraka”. |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
Dampak Kemudahan dan Problema Modernisasi. Dampak nyata dari perkembangan masyarakat modern saat ini adalah terjadinya akselerasi proses berpikir dan beraktivitas yang mengakibatkan pergeseran tatanan budi pekerti dan peradaban. Manusia berusaha mengakomodasi perubahan (change) dan memanfaatkan seoptimal mungkin perubahan tersebut untuk mencapai hasil yang lebih besar bagi kemudahan dan kesejahteraan hidupnya. Hal ini dimungkinkan dengan berkembangnya teknologi dan metode proses kerja yang mampu secara inovatif menghasilkan output dengan kuantitas dan kualitas lebih baik dalam waktu yang lebih pendek. Mekanisme keseluruhan aktivitas dan kontrol yang lebih akurat dari perangkat komputer dan software audio visual multimedia dengan cepat mendorong kemampuan penggunanya (‘operator and users’) meningkatkan kapaitas responsive dan pemanfaatannya. Pembagian perhatian manusia kemudian berubah kearah ‘keseimbangan baru’ dimana tatanan norma dan birokrasi budi pekerti terkesan terlewati atau ‘terpaksa harus menyesuaikan diri’. Teknologi baru dan segala bentuk serta aktivitas yang berbasis IT (Informasi Teknologi) membentuk ribuan alur baru yang saling bersimpangan dan berlapis-lapis. Effisiensi dan ‘added value’(nilai tambah) menjadi primadona dari dinamika persaingan dan pencapaian target keberhasilan komunitas bisnis maupun individu. Inilah kencenderungan peradaban masa kini yang berkehendak ‘meloncati kelambanan’ dan mengurangi atau bahkan meniadakan lapisan-lapisan (‘layers’) sistim birokrasi peradaban lama. Pengaruh dari kondisi semacam ini dengan cepat merambah kalangan tua muda dengan predikat ‘kebebasan berekspresi’, suatu tradisi ultra modern dengan label ‘an art of new lifestyle’. Reaksi dari dampak modernisasi dan akibatnya mendapat banyak tanggapan dari para ahli ilmu sosial , kejiwaan dan pemuka agama di seluruh dunia. Prof. Dr. H. Dadang Hawari dalam bukunya “Al Qur’an. Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa” menyatakan: Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai akibat modenisasi , telah menyebabkan warga masyarakat kehilangan identitas diri. Oleh karena itu problem utama masyarakat modern dewasa ini yang merupakan stress kehidupan sebagaimana dikemukakan oleh Ivan Illich berupa ketidak puasan, ketidak bahagiaan, kerakusan, niat jahat, kecemasan terhadap nilai-nilai, berbagai penyimpangan/kelainan dan kehilangan kontrol diri,merupkan tantangan bagi negara dan bangsa kita yang hendak dan sedang maju dan membangun. Pada saat sekarang ini, pengaruh modernisasi semakin terdorong jauh oleh arus globalisasi hingga menjangkau kepelosok pedalaman dan daerah-daerah yang tadinya terpencil dan terisolir. Pada waktu yang bersamaan, sementara masyarakat belum siap merespon perubahan (management of change), maka terjadilah akumulasi permasalahan sosial dan ketertinggalan. Bila tidak segera dibenahi akan lahir masyarakat permissive morality, masyarakat serba boleh, serba tidak peduli, yang tidak mengenal etika moral dan harga diri. Hampir semua pertimbangan dan tindakan dilandasi oleh kepentingan ‘pragmatisme’(the truth of a proposition is measured by its correspondence with experimental results and by its practical outcome), egoisme, dan exhibitionist yang semakin mengabaikan idealisme, nilai-nilai spiritual keagamaan dan kehormatan bangsa. Pada masyarakat maju pragmatisme didorong oleh kompetisi, kecepatan perubahan (speed of change) mekanisme logika dan metode solusi permasalahan (simplification and trimming) serta kemajuan teknologi. Sedang pada sebagian komunitas lamban maju (‘enjoy’),‘pragmatisme’ tumbuh subur di lahan ‘budaya instant’, merebak kekaguman pada strata sosial semu (‘pseudolayers of society’) dan segala sesuatu cenderung berproses lebih cepat melalui transfer fisik. |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
Menangkap Spektrum Cahaya Budi Pekerti. Bagi mereka yang memahami ajaran agama dengan baik, perubahan yang begitu cepat sebagai akibat perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dimaknai sebagai hikmah syukur ni’mah atas rahmat kasih sayang Allah swt. kepada hambaNya. dalam memenuhi kebutuhan yang semakin besar dan kompleks. Suatu lipatan rahmat yang diberikan kepada ummat manusia berupa kemampuan untuk berpikir, merancang, mendesain peralatan dan memanfaatkanya demi maslahat bersama. Spektrum cahaya budi pekerti Rasulullah saw. menampakkan diri sebagai tingkah laku, perangai, akhlakul karimah, watak kepribadian, kepemimpinan dan sikap hidup yang menjadi teladan ummatnya. Kitab yang berisi uraian tentang Pribadi dan Budi Pekerti Rasulullah saw. disusun oleh Imam At Tarmidzi dengan judul “As Syamailul Muhammadiyyah”. Dalam kitab tersebut batas teratas dari plafond toleransi Rasulullah saw. adalah kemuliaan dan kehormatan Sang Pencipta, Allah yang Maha Suci dan Maha Tinggi. Diriwayatkan oleh Ahmad bin ‘Ubaidah yang bersumber dari ‘Aisyah ra., “Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw. membalas suatu aniaya yang ditimpakan orang kepada dirinya selama orang itu tidak menghina kehormatan Allah swt. Tapi bila sedikit saja kehormtan Allah dihina orang, maka beliau merupakan orang yang paling marah karenanya. Dan seandainya dimintakan kepadanya untuk memilih di antara dua perkara, pastilah beliau akan memilih yang paling mudah, selama perkara itu tidak menyangkut maksiat”(Imam Bukhari dan Imam Muslim). Secara grafis hubungan dan rangkaian interaktif antara Nafsu, Budi Pekerti dan Spektrumnya, dapat diilustrasikan sebagai berikut: Nafsu Spektrum Warna: - kepemimpinan Prisma - akhlak, - perangai Budi Pekerti ==========>>>> - tingkah laku, Cahaya - kepribadian |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
Energi yang mampu menggerakkan naik-turunnya budi pekerti disebut Nafsu, yang menurut faham Sufisme memiliki delapan gradasi, dari yang paling rendah disebut Nafsu Ammarah dan yang tertinggi disebut Nafsu Kamilah. Dalam literatur bahasa Arab, kata Nafsu secara etimologis memiliki dua arti yang agak berdekatan, pertama berarti ‘jiwa kehidupan’ dan kedua berarti ‘gairah hasrat duniawi’. 1. Nafsu Ammarah (An Nafsu Al Ammarat bi assu). Energi nafsu ini bersifat destruktif, mendorong budi pekerti turun kebawah hingga berada pada posisi keburukan terendah. Nafsu jenis ini tidak mampu membedakan kebenaran dengan dosa dan kesalahan, menganggap lawan segala yang bertentangan dengan kehendaknya; selalu siap menerima bisikan yang menyesatkan dari iblis dan syaitan. Karena nafsu ini sangat berbahaya,Allah swt. mengingatkan dalam firmanNya: “Dan sekiranya kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, tentu rusaklah langit dan bumi dan apa-apa yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah mendatangkan kepada mereka pengajaran (Al Qur’an) tetapi mereka berpaling dari pengajaran mereka”. (Surat Mu’minun ayat 71). 2. Nafsu Lawwamah. Nafsu ini setingkat lebih tinggi, dimana bila melakukan kesalahan atau pelanggaran, muncullah keinsafan dan rasa penyesalan. Kelemahan selalu muncul bila tipudaya datang menggoda menghampirinya, meskipun menyadari akibat-akibat buruk yang menyertainya. Firman Allah swt. dalam surat Al Qiyamah ayat 1 – 2 berbunyi: “Aku bersumpah dengan hari kiamat, Dan Aku bersumpah dengan jiwa yang selalu menyesali (dirinya)”. 3. Nafsu Al Musawwalah. Nafsu ini sudah mampu membedakan kebaikan dan keburukan, keinginan untuk berbuat kejelekan sering terhalang filter rasa malu, meskipun tidak selamanya demikian. Hal ini disebabkan munculnya rasa malu ini tidak berdasarkan kesadaran diri karena Allah swt. Maha Menyaksikan, tapi terdorong kekhawatiran orang lain mengetahui perbuatannya. “Dan Dialah Allah, Tuhan langit dan bumi, Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kmu lahirkan, dan mengetahui (pula) apa yang kamu usahakan”.(Surat Al An’aam ayat 3). 4. Nafsu Al Mutma’innah. Disini energi nafsu konstruktif mulai menyinari budi pekerti, terasa sinyal hidayah dan keimanan yang menenteramkan jiwa. Mekanisme scanning bergerak positip, mulai terdeteksi pengaruh-pengaruh negatip dari luar dan dari dalam diri yang ditiupkan hembusan syaitan. Hati cenderung pada kekhusukan ibadah dan akal budi senantiasa diliputi dzikir kepada Allah swt., menjauh dai hasut, fitnah, tipu daya, syahwat rendah dan kekejian. “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram”(Surat Ar Ra’d ayat 28) 5. Nafsu Mulhamah. Peringkat ini lebih tinggi karena memperoleh karunia ilham dan pengetahuan dari Allah swt., sehingga terpancarlah akhlak mahmudah (terpuji) yang menjadi sumber energi kesabaran, ketabahan dan keuletan. Spektrum cahaya budi pekerti menampakkan diri sebagai sosok kepribadian kuat dan teladan kepemimpinan. “dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan pada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.(Surat As Syams ayat 7 – 10). |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
6. Nafsu Radiyah. Yaitu nafsu yang ridho kepada apapun keputusan dan kehendak Allah, sehingga rela melaksanakan perintah-perintah dan menjauhi segala apa yang dilarangNya. Nafsu ini timbul dari kesadaran bahwa apa yang ditetapkan Allah adalah demi kebaikan manusia di alam dunia dan alam akhirat. Nafsu pada tingkat ini mengajak pada ketenangan hati manusia dengan sifat Qana’ah (merasa cukup atas pemberianNya), sehingga dadanya senantiasa dipenuhi rasa Syukur Ni’mah. “Dan ingatlh ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni’matKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”.(Surat Ibrahim ayat 7). 7. Nafsu Mardiyah. Nafsu ini mencapai ridho Allah melalui anugerah-anugerah yang diturunkanNya berupa keinginan untuk selalu berdzikir kepada Allah, kebulatan rasa ikhlas, memiliki karomah dan memperoleh kemuliaan yang tidak bisa dihinakan orang lain. “Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhoiNya”(Surat Al Fajr ayat 27-28). 8. Nafsu Kamilah. Yaitu nafsu yang telah mencapai kesempurnaan bentuk dan dasarnya, sudah dianggap cakap untuk mengerjakan irsyad (petunjuk) dan senantiasa berusaha untuk menyempurnakan diri kepada Allah swt. Orang yang memiliki Nafsu Kamilah disebut “mursyid mukammil”(orang yang menyempurnakan) atau disebut “insan kamil”. pada tingkat ini jiwa telah demikian dekat dengan Allah. Para Sufi menganggapnya telah mencapai tajjali (terbuka, tak bertabir), baqa’ billah (bersama dengan Allah), fana fillah (hancur dalam Allah) dan dia memperoleh ilmu ladunni minallah (ilmu anugerah Allah). “Dan adapun orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan dia menahan diri dari hawa nafsunya. Maka sesungguhnya sorgalah tempat tinggalnya”.(Surat An Naazi’aat ayat 40 – 41). |
Since: Dec 08 Kluang, Malaysia |
Rasulullah saw. memiliki budi pekerti yang tinggi, dalam bentu akhlakul karimah, perangai, tingkah laku, kepribadian dan kepemimpinan. Beliau menerapkan nilai-nilai mulia ini kepada siapa saja, bahkan pada dirinya sendiri, tanpa ada yang diistimewakan atau dirugikan. “Hai manusia Tuhan kalian adalah Tuhan Yang Maha Esa dan ayah kalianpun satu jua. Kalian semua berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah. Orang Arab tidak lebih utama dari bukan orang Arab, yang berkulit coklat tidak lebih utama dari yang berkulit putih, dan yang berkulit putih tidak lebih utama dari yang berkulit coklat, selain karena takwanya. Bukankah itu telah kusampaikan? Ya Allah, saksikanlah!”(HR Bukhari-Muslim). Seorang sahabat bernama Abu Dzar Al Ghifariy, karena sangat jengkel kepada pembantunya orang Negro dari Abesinia, dia membentak:” Hai orang hitam berkulit kismis!” Mendengar itu, Rasulullah saw. menatap wajah Abu Dzar, dan menegurnya:“Hai Abu Dzar jangan kau merendahkan dia. Orang hitam yang berbuat baik lebih utama dari pada orang putih yang berbuat buruk!” Seketika itu pula Abu Dzar menjatuhkan diri dan berkata pada pembantunya:“Injaklah kepalaku .... injaklah kepalaku. Astaghfirullah!” Kisah lain menuturkan ketika seorang keturunan bangsawan kedapatan mencuri dan dihadapkan kepada Rasulullah saw., dengan maksud agar dapat diberikan ‘kebijaksanaan perkecualian’, Rasulullah saw. menanggapi dan berkata:“Ummat-ummat terdahulu hancur binasa karena jika mereka melihat seorang bangsawan mencuri, mereka membiarkannya. Tetapi jika melihat orang lemah mencuri, mereka menghukumnya. Demi Allah, seumpama anakku Fatimah mencuri, pasti kupotong tangannya!” Teladan Rasulullah saw. dalam menerapkan nilai-nilai budi pekerti demikian kuat konsistensinya, sehingga para sahabat berusaha keras untuk mengikutinya , termasuk Khalifah Umar bin Khatab. Pada pidato sambutan pelantikan para Kepala-kepala Daerah yang baru dilantik, Khalifah berpesan: “ Perlakukanlah semua orang secara sama, baik yang datang menghadap kalian, yang sedang menunggu peradilan kalian, maupun yang sudah akrab bergaul dengan kalian; agar orang yang kuat tidak berani berbuat serakah dan orang yang lemah tidak berputus asa mengharapkan keadilan kalian. Pandanglah semua orang sama di depan kalian. Jangan peduli terhadap siapa keadilan dan kebenaran harus dilaksanakan, agar engkau tidak disesali orang di hadapan Allah. Awaslah, jangan sekali-kali kalian bersikap pilih kasih dalam melaksanakn kekuasaan yang diamanatkan Allah kepada kalian!” |
“NUR MUHAMMAD dan NUR BUDI!!!”
Since: Oct 08 Johor Bahru- Australia- Hawaii |
sebenarnya di dalam forum serba ringkas ini kurang practical utk anda melakukan posting yang panjang berjela...
Selalunya user akan malas utk membaca di dalam forum ini berbanding dengan forum2 di tempat yang lebih sesuai atau laman yang dipanggil blog...
Kita kembali pada perbincangan dalam keilmuwan BSS itu semula... |
“NUR MUHAMMAD dan NUR BUDI!!!”
Since: Oct 08 Johor Bahru- Australia- Hawaii |
lagi satu di dalam forum serba ringkas ini, apatah lagi forum yang terlalu umum ini, penerangan bagus diberikan secara ringkas tapi tepat dan padat..
Juga jangan mengungkap perihal tasawwuf/kesufian sangat kerana pembaca terdiri dari pelbagai golongan dari yang ahli atau yang bukan ahli dari yang muda hinggalah yang tua...
ungkapkan yang hakikat sahaja bersandarkan pada yang syariat... |
kajang_prima Kuala Lumpur, Malaysia |
Legendary137 wrote: aqidah itu hubungan kepercayaan diri seseorang dgn ilahi. tiada makhluk yang lain dapat menghukum aqidah seseorang dgn sebenar-benarnya kecuali allah s.w.t maha kuasa terhadap segalanya.
btul tu semuanya allah...tpi ingat ilmu menentukan mana yg haq dan batal...dan ilmu itu tlh dibentangkan melalui al quran dan sunnah supaya umat dapat jadikan cerminan dan panduan... |
aai66 Malaysia |
budakcomel wrote: Adalah lebih elok sekiranya kajang_prima bertanya pada 'sammy' di forum harmoniser utk keterangan lebih lanjut. kat sana lebih advance perbincangan pasal 'teknikal' amalan budi suci sejati.janganlah di ganggu kami ni yg baru2 nak belajar. kehadiran saudara tidak membantu langsung malah menimbulkan rasa syak dan was-was dikalangan pembaca. kalau lah benar saudara seorang pejuang atau penegak kebenaran bukanlah begini caranya. ada cara yg lebih elok dan tertib. cara saudara ni membuatkan rata-rata pembaca merasa jelik dan hina pada saudara. Janganlah menghukum dan mempertikai sekiranya tidak mengetahui. sekiranya mengetahui tunjukkalah kami jalan kebenaran dgn sebenar benarnya..
Betul 2.. kat sana kalau nak makan sepak terajang si sammy silakan tapi disana x kurang beradab... maki hamun menjadi mainan.. dan mengutarakn pasal kbs wak mail.. |
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل