Jumat, 21 Mei 2010

REFRESING DI PEKUBURAN CINA CIKADUT

Dalam postingan kali ini, saya akan menceritakan perjalanan saya bersama tiga orang teman saya saat refreshing melepas penat di Pekuburan Cina Cikadut Bandung. Kami berempat melakukan perjalanan ini pada Kamis malam tanggal 20 Mei 2010 kemarin.

Sebelum masuk ke cerita, saya bahas dulu ya soal Komplek Kuburan Cina Cikadut ini. Komplek kuburan Cina ini terletak di Cikadut Bandung, komplek makam ini terletak di atas pedataran tinggi dengan luas area hampir 100 hektar!! Di area makam juga terdapat sebuah krematorium yang cukup besar. Kuburan ini kabarnya sudah mulai digunakan semenjak zaman Belanda. Kelebihan dari komplek ini adalah terletak di pedataran tinggi sehingga dari lokasi makam kita bisa menikmati keindahan panorama kota Bandung. :)

Nah, kita kembali ke perjalanan kita. Perjalana kita awali dari kosan Arif dan Irfan di Cibiru. Kami berang
kat setelah shalat Magrib. Kami sengaja memilih waktu magrib karena itu adalah waktu dimana jin dan setan-setan sedang ramai keluar, dalam bahasa sunda dikenal dengan istilah "sareupna". Apalagi didukung dengan gerimis sehingga kami yakin acara kami akan semakin mencekam.

Kami sampai di gerbang makam sekitar pukul 18.15. Kami kemudian melakukan brifing dan berdo'a. Brifing kami lakukan dengan cara mulai mengaktifkan energi masing-masing, Energi kami aktifkan untuk mengetahui standar keamanan kami. Dengan kata lain, bila saat melakukan investigasi terasa hawa panas dalam tubuh kami bertambah berarti ada mahluk lain di sekitar kami.

Setelah itu, kami berempat kembali memacu motor menelusuri jalanan menanjak yang disebelah kiri kanannya dipenuhi kuburan-kuburan Cina. Rasa seram agak terobati karena di balik kuburan-kuburan tersebut tampak keindahan Kota Bandung di malam hari ^_^

Tujuan pertama kami adalah krematorium. Bangunan ini merupakan tempat untuk mengkremasi jenazah. Begitu sampai kami langsung memarkir motor dan menaiki tangga menuju gerbang krematorium. Krematorium itu tampak angker, dengan dua pohon besar di sebelah kanan kiri gerbang. Kami sangat beruntung karena ternyata gerbangnya tidak digembok sehingga kami leluasa masuk.

Saat inilah saya mulai merasakan cukup banyak seranga
n gaib, tetapi ternyata mereka tidak cukup kuat menembus energi panas yang sudah saya, Arif, dan Irfan aktifkan. Sayangnya, serangan tersebut mengenai Galih. Hasilnya tubuh Galih menjadi agak lemas dan kepalanya pusing. Segera saya melakukan tindakan pengusiran dan memberi pagar gaib tambahan pada Galih. Setelah itu, dalam sekejap tubuh Galih menjadi lebih segar dan sakit kepalanya hilang. Alhamdulillah


Saya di gerbang krematorium


Aula di depan krematorium



ruangan kremasi

Di aula depan krematorium kami mulai melakukan pendeteksian. Ternyata memang energi gaib di krematorium ini tid
ak terlalu besar dan kuat walaupun cukup banyak. Akhirnya kami coba menelusuri ruangan dalam krematorium. Dari dalam ruang krematorium tercium bau khas terbakar dan ternyata energinya sedikit lebih besar disini. Sementara itu Arif melakukan pendeteksian di halaman krematorium dan hasilnya dia merasakan suatu energi dingin yang cukup besar dari halaman yang ternyata bersumber dari pohon besar di sebelah kiri gerbang. Tampaknya sesosok mahluk dengan rupa wajah seperti anjing. Dapat kami simpulkan bahwa mahluk gaib di area krematorium ini tidak terlalu bahaya dan energinya kecil.


Krematorium Tampak Depan

Sementara kami melakuka
n pendeteksian ternyata hujan semakin lebat membuat kami akhirnya sepakat untuk ngaso dulu sambil merokok, hehe, maklum dingin nih... :)
Sambil memperh
atikan keadaan sekitar krematorium dimana krematorium tersebut dikelilingi oleh makam-makam Cina yang baru terlihat jelas ketika ada kilatan petir.


Merokok di depan krematorium

Karena hujan tak kunjung mereda dan malah semakin lebat, akhirnya kami memutuskan untuk meneruskan investigasi kami di bawah guyuran hujan. Suasana seperti ini kami sadari justru akan semakin menamb
ah aktivitas mahluk gaib di areal kuburan ini.

Tujuan kami selanjutnya adalah tikungan di daerah atas komplek kuburan yang dipenuhi rumpun bambu. Sayangnya, mulai dari sini saya tidak bisa mengambil gambar, maklum hujannya gede banget, takut basah, hehe.

Berdasarkan kesaksian penduduk sekitar makam, di rumpun bambu tersebut bersemayam ses
osok kuntilanak. Pernah juga ada kejadian, seorang warga naik motor pada tengah malam melewati tikungan tersebut. Saat melewati tikungan ketika berangkat, di tikungan tersebut terpasang beberapa obor yang cukup terang. Anehnya, tak lama kemudian saat dia kembali lagi ke tikungan tersebut obor-obor itu lenyap tak berbekas!!

Setelah sampai ditikungan tersebut kami memarkir motor kami di seberang rumpun bambu tersebut. Subhanallah!! dari sini semakin indah saja pemandangan Bandung malam hari (intermezo, hehe). Saya, Irfan, dan Arif, dengan frontal langsung melakukan pendeteksian disitu. Hasilnya cuk
up membuat saya terkejut, ternyata mahluk tersebut memang menyerang kami berempat. Ketika dia mencoba menyerang saya dan Galih dia tak bisa menembus pagar gaib kami. Sementara saat dia menyerang Irfan, walau hampir tembus tetap tak bisa ditembus, dan akhirnya dia menyerang Arif, hasilnya... Goolll!!!! yeah, mahluk itu berhasil menyerang Arif!! Terasa pada pundak kanannya yang terasa berat dan panas, saya sendiri saat coba mengalirkan energi pada Arif langsung merasa tangan saya seperti kesetrum listrik. Melihat gelagat tidak baik ini akhirnya saya segera mengajak untuk segera pergi dari situ.

Apakah kami langsung pulang?? tidak, hehe

Kami menutup perjalanan ini dengan mengunjungi terlebih dahulu makam 8 dewa. Makam ini disebut makam delapan dewa karena pada ornamen bangunan makam ada 8 patung dewa yang berdiri berjajar seolah menjaga makam. Makam tersebut dipagari pagar besi dan saat kami mencoba memasukinya ternyat
a dikunci. Akhirnya untuk mempersingkat waktu, kami langsung melakukan pendeteksian. tapi sebelum pendeteksian selesai, kami dikejutkan dengan apa yang terjadi.

Dengan guyuran hujan yan
g semakin lebat saja, berbondong-bondong mahluk gaib menyerbu kami berempat, Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, saya dan Galih masih diberi perlindungan sehingga mahuk-mahluk itu tidak bisa menyerang kami berdua, akan halnya Irfan, ada satu mahluk yang bisa menembus pagarnya dan menempel di tubuhnya, Arif lebih tragis, ada beberapa mahluk yang berhasil merusak pagar gaibnya dan semuanya menempel di tubuhnya.

Setelah saya amati tern
yata mahluk-mahluk tersebut bukan berasal dari makam 8 dewa ini, tetapi kebanyakan mereka datang dari areal sebelah bawah makam 8 dewa dimana disitu terdapat sebuah pohon besar dan ada satu komplek kuburan muslim. Setelah saya amati ternyata yang paling kuat disitu adalah sesosok kuntilanak.

Arif yang merasakan bahwa tubuhnya sudah digerayangi mahluk halus segera mengajak kami pulang. Kami semua
setuju dan segera memacu motor kami keluar komplek makam. Saat itu terasa kuburan-kuburan di kiri kanan kami mengucap selamat tinggal dan terima kasih atas kunjungan kami hehehe ^_^

Alhasil, selesailah petualangan kami berempat malam itu, sesampainya di kosan Arif, tanpa buang waktu saya segera mencoba menangani mahluk halus-mahluk halus yang mengikuti Irfan dan Arif. Dengan
sedikit ilmui pengusir mahluk halus saya mulai merituali mereka berdua. Saat itu, tiba-tiba ruangan terasa panas. menurut Irfan, saat itu ada mahluk yang mencoba menyerang saya tapi dia terpental. Begitu juga saat saya merituali Irfan dan Arif, mahluk-mahluk tersebut melakukan pemberontakan sehingga Irfan merasa tubuhnya ditarik oleh tangan yang tak kasat mata. Tapi Alhamdulillah kami semua masih dilindungi Allah sehingga mahluk-mahluk tersebut dapat diusir.


Setelah Investigasi Di Cikadut, Indahnya kebersamaan, hehe
(ki-ka : Galih, Arif, Saya, Irfan mmmmm btw apa tuh di sebelah kanan kepala irfan??haha)


Alhamdulillah, apa yang kami lakukan pada malam itu semakin membuat kami yakin akan adanya dunia lain dan semakin mempertebal keimanan kami pada Allah SWT, Insya Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar